A-Real-True-Love

gue bener-bener salut sama ceritanya Prof. Dr. Bj Habibie sama alm. istrinya Ainun Habibie. Habibienya itu BENER BENER SETIA sama Bu Ainun nya. katanya semejak masuk rumah sakit yang di jerman itu Habibie nemenin terus setiap hari dan gamau pulang-pulang

"Saya sama Bu Ainun masuk rumah sakitnya bareng-bareng, kita keluarnya juga harus bareng-bareng" 

dan itu bener, Pak Habibie baru mau keluar rumah sakit, dan baru mau keluarnya itu pas Bu Ainunnya udah ngga ada terus gue nemuin kata ini di blog orang

“Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat disana sejak beberapa waktu & istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu kutanya apkah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 thn terakhir. Dr. Ahsan sangat terkejut & berkata
’ Dan bapak masih kesana setiap hari walaupun istri bapak sudah tidak kenal lagi?' Dia trsenyum, seketika itu tangannya menepuk tangan Dr. Ahsan sambil berkata, 
Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia kan?'
Dr. Ahsan menahan air mata sampai kakek itu pergi,  tangan Dr. Ahsan masih tetap merinding"

masalahnya gue juga pas baca itu ikutan merinding, dan katanya Habibienya setiap hari ngunjungin makamnya Bu Ainun. di twitter juga sempet heboh dan ada cewek yg nulis ini dan gue berfikiran sm kyk dia

"will I found my own Mr. B. J. Habibie? The one who always accompany me in every single breathe and step I take? My own special thing that could makes me flying without wings? The one who will be the place where's my life begins and it ends? The one who loves me until the end of time?"
it touched my heart so much and i always wondering "gue bakal dapet suami kyk Habibie ga ya nanti?"



A Poem From Mr. BJ. Habibie

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
 
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-NYA, dan kembali pada-NYA,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan, calon bidadari surgaku ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar